TP. PKK Desa Ketajen bersama Pemerintah Desa Ketajen menyelenggarakan Studi Tiru ke Kampung Batik Giriloyo, Desa Wukirsari, Imogiri, Daerah Istimewa Yogyakarta pada hari Jumat-Sabtu, 29 dan 30 Juni 2024. Kegiatan ini diikuti oleh 40 peserta yang terdiri dari Ketua dan anggota TP. PKK, kader kesehatan, Pemdes Ketajen, dan tenaga kesehatan desa.
Tujuan diselenggarakannya studi tiru yakni menambah keterampilan para peserta dalam membatik. Sesampainya di lokasi tujuan, peserta diajak mendengarkan selayang pandang tentang sejarah Kampung Batik Giriloyo. Selain itu, narasumber menyampaikan materi terkait seluk beluk batik dan langkah-langkah sebelum praktik membatik nanti.
Setelah penyampaian materi selesai, tiba saatnya praktik membatik. Peserta dibagi menjadi lima kelompok yang terdiri dari lima sampai enam orang. Setiap kelompok didampingi oleh satu pengajar batik yang memberikan arahan dalam proses membatik. Masing-masing orang diberi satu lembar kain yang telah berpola dan papan kayu tahan panas, lalu peserta menebalinya dengan canting berisikan malam yang sudah dipanaskan sebelumnya di wajan kecil yang terus menerus dipanasi api. Tahapan ini dinamakan "Ngelowongi" Peserta harus hati-hati, sebab jika malam terkena kulit akan melepuh dan posisi papan serta canting tetap tegak untuk meminimalisir malam agar tidak menetes ke bawah. Pendamping juga memberikan contoh dalam setiap prosesnya.
Seusai semua kain telah ditebali malam, pendamping melakukan proses "nerusi" dan "ngisen-isen" yakni pelilitan lilin dan pengisian motif pada kain yang telah dililiti lilin pertama oleh peserta. Setelahnya, mbabar yaitu mencelup kain pada bahan pewarna. Selanjutnya, nglorod atau menghilangkan lilin dengan menggunakan air panas. Dan proses terakhir dari membatik adalah mepe yakni membersihkan sisa lilin dan menjemur kainnya. Tak lama, kain kering dan siap dibawa pulang peserta sebagai souvenir atau oleh-oleh khas dari Kampung Batik Tulis Giriloyo. Semua peserta meninggalkan Yogyakarta penuh dengan suka cita.