Seperti desa pada umumnya yang memiliki sejarah atau asal usul sebuah lokasi, begitu pun Desa Ketajen. Berikut ini sejarah dari Desa Ketajen..
Kerajaan Singosari mengutus beberapa orang utusan yang bertugas untuk membuka lahan perkampungan di daerah Sidoarjo. Lokasi yang dipilih yakni bertempat di Dusun Tumapel. Nama Tumapel ini diperoleh dari nama lain Kerajaan Singosari itu sendiri. Di daerah Tumapel ini menjadi tempat untuk bertapa atau bersemedi yang tujuannya untuk memohon petunjuk kepada Tuhan Yang Maha Esa sebelum membuka lahan (babat desa). Jumlah utusan yang diutus adalah 7 orang sebagai berikut:
Setelah terbukanya lahan menjadi desa atau perkampungan, mbah demang menikah lagi dengan seorang wanita dari daerah Buduran, Sidoarjo. Yang dari pernikahan keduanya ini, beliau membuka lahan baru yang bernama Dusun Ketajen sebagai tempat tinggal istri keduanya.
Oleh karena itu, awal mula nama Desa Ketajen berasal dari bahasa jawa yakni “KETAT PODO IJEN” yang artinya “HIDUP SENDIRI-SENDIRI”. Hal ini sebagai wujud kebijaksanaan Mbah Demang untuk memberikan tempat tinggal terpisah untuk kedua istrinya. Dengan terbukanya lahan Dusun Ketajen dan Dusun Tumapel, Mbah Demang berharap kedua istrinya dapat hidup tentram di masing-masing wilayahnya.
Demikian selanyang pandang atau sejarah singkat Desa Senggigi yang dapat kami sampaikan kepada para pegiat Medsos, semoga dapat bermanfaat untuk kita semua, terima kasih.